Industri keuangan kripto kembali dikejutkan dengan inovasi terbaru yang mencoba menantang norma investasi tradisional. Di tengah hiruk-pikuk pasar aset digital yang semakin matang, sebuah perusahaan investasi bernama Tidal Trust II baru saja mengajukan dokumen pendaftaran ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Langkah ini menandai upaya peluncuran produk Exchange-Traded Fund (ETF) yang sangat unik dan belum pernah ada sebelumnya. Produk ini dirancang khusus untuk menangkap peluang pergerakan harga Bitcoin justru ketika pasar keuangan Amerika Serikat sedang terlelap.
Instrumen investasi revolusioner ini diberi nama Nicholas Bitcoin and Treasuries AfterDark ETF. Sesuai dengan namanya yang mengandung kata "AfterDark", produk ini menawarkan pendekatan yang sangat spesifik dalam mengelola eksposur terhadap aset kripto terbesar di dunia tersebut. Pengajuan yang dilakukan pada hari Selasa, 9 Desember 2025, ini langsung menarik perhatian para analis pasar dan investor institusional. Mereka melihat ini sebagai evolusi logis berikutnya dari produk keuangan berbasis kripto setelah kesuksesan ETF Bitcoin spot yang telah disetujui pada tahun-tahun sebelumnya.
Latar belakang peluncuran produk ini didasari oleh data empiris yang menunjukkan anomali menarik dalam pergerakan harga Bitcoin. Selama beberapa tahun terakhir, pola perdagangan Bitcoin menunjukkan kecenderungan yang unik di mana apresiasi harga yang signifikan sering kali terjadi di luar jam kerja Wall Street. Fenomena ini, yang sering disebut sebagai "efek malam hari" oleh para pedagang, menjadi landasan utama bagi strategi yang ditawarkan oleh Tidal Trust II. Dengan memanfaatkan kesenjangan waktu antar zona perdagangan global, ETF ini berjanji untuk memberikan diversifikasi strategi yang sebelumnya sulit diakses oleh investor ritel biasa melalui akun pialang tradisional.
Mekanisme Kerja: Siang Obligasi, Malam Bitcoin
Keunikan utama dari Nicholas Bitcoin and Treasuries AfterDark ETF terletak pada mekanisme alokasi asetnya yang dinamis dan bergantung pada waktu. Berbeda dengan ETF tradisional yang memegang aset portofolio secara statis sepanjang hari, ETF ini akan melakukan rotasi aset secara harian. Strategi ini dirancang untuk memitigasi risiko volatilitas intraday saat pasar AS buka, sekaligus memaksimalkan potensi keuntungan saat pasar Asia dan Eropa mengambil alih tongkat estafet perdagangan global.
Secara teknis, dokumen pengajuan menjelaskan bahwa selama jam perdagangan reguler bursa Amerika Serikat—biasanya pukul 09.30 hingga 16.00 waktu New York—dana ETF ini akan ditempatkan pada instrumen yang sangat aman dan minim risiko, yaitu surat utang pemerintah AS (US Treasuries) berjangka pendek atau setara kas. Hal ini memberikan jaring pengaman bagi investor, melindungi modal mereka dari gejolak harga yang sering terjadi saat sesi perdagangan AS berlangsung, di mana tekanan jual sering kali mendominasi.
Namun, strategi berubah drastis begitu bel penutupan pasar AS berbunyi. Ketika pasar saham ditutup, manajer investasi akan menggeser alokasi dana tersebut untuk mendapatkan eksposur penuh terhadap Bitcoin. Eksposur ini tidak dilakukan dengan membeli Bitcoin fisik secara langsung di dompet digital, melainkan melalui instrumen derivatif yang canggih. Instrumen tersebut mencakup kontrak berjangka (futures), opsi pada indeks terkait Bitcoin, serta ETF Bitcoin spot yang sudah beredar di pasar sekunder. Tujuannya adalah untuk mereplikasi kinerja atau imbal hasil overnight Bitcoin, menangkap pergerakan harga yang terjadi dari penutupan pasar hari ini hingga pembukaan pasar esok harinya.
Analisis Pakar: Mengapa Harus "After Dark"?
Langkah Tidal Trust II ini mendapatkan sorotan tajam dari Eric Balchunas, seorang analis ETF senior dari Bloomberg Intelligence yang dikenal vokal dalam mengamati perkembangan produk kripto. Melalui cuitannya di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), Balchunas menyoroti bahwa temuan tim risetnya mendukung tesis investasi yang diusung oleh ETF AfterDark ini. Menurut data yang mereka kumpulkan, sebagian besar akumulasi kenaikan harga Bitcoin dalam sejarahnya memang terjadi di luar jam perdagangan reguler Amerika Serikat.
Balchunas menyebutkan, "BITCOIN AFTER DARK: pengajuan baru untuk ETF yang hanya akan memegang bitcoin pada malam hari, membelinya saat pasar AS tutup dan menjualnya saat pasar dibuka." Pernyataan ini menggarisbawahi betapa spesifiknya strategi ini. Ia menilai bahwa industri ETF di Amerika Serikat akan terus melakukan eksperimen dengan berbagai format dan struktur produk untuk memanfaatkan setiap celah pola pasar yang ada. Inovasi semacam ini menunjukkan bahwa pasar ETF masih jauh dari kata jenuh, terutama ketika berkaitan dengan kelas aset yang volatil seperti mata uang kripto.
Pola ini sebenarnya bukan rahasia lagi di kalangan trader kripto berpengalaman. Pasar kripto yang beroperasi 24 jam sehari tanpa henti menciptakan dinamika unik di mana sesi perdagangan Asia (Tokyo, Hong Kong, Singapura) dan sesi awal Eropa (London) sering kali menjadi pendorong utama volume pembelian. Sebaliknya, sesi Amerika Serikat sering kali diasosiasikan dengan aksi ambil untung (profit taking) atau penyesuaian posisi oleh institusi besar, yang kerap kali menekan harga turun atau menyebabkan stagnasi setelah reli malam hari.
Tekanan Jual Saat Pembukaan Pasar AS: Sebuah Anomali
Fenomena yang menjadi dasar produk ini semakin relevan jika melihat data pergerakan pasar dalam beberapa pekan terakhir menjelang akhir tahun 2025. Para pelaku pasar telah mengamati adanya pola tekanan jual yang konsisten terjadi hanya beberapa menit setelah pasar saham AS dibuka. Kondisi ini memunculkan tanda tanya besar di kalangan komunitas kripto global mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik layar perdagangan institusional Amerika.
Beberapa teori muncul untuk menjelaskan mengapa jam perdagangan AS sering kali "bermusuhan" dengan harga Bitcoin. Salah satu teori menyebutkan bahwa likuiditas dolar AS yang melimpah saat jam kerja bank-bank New York memungkinkan para whale (investor besar) dan institusi untuk melakukan arbitrase atau mencairkan aset berisiko guna menyeimbangkan portofolio mereka. Selain itu, rilis data ekonomi makro AS yang biasanya terjadi pada pagi hari waktu setempat sering kali memicu volatilitas mendadak yang membuat investor memilih sikap risk-off sementara waktu.
Dengan adanya ETF AfterDark ini, investor yang frustrasi dengan penurunan harga di siang hari (waktu AS) memiliki alternatif solusi. Mereka tidak perlu memantau grafik sepanjang malam atau khawatir tentang volatilitas saat mereka tidur. Produk ini secara otomatis memposisikan modal mereka untuk menangkap "gelombang hijau" yang sering kali datang dari belahan bumi timur, sambil "bersembunyi" di keamanan surat utang pemerintah saat badai volatilitas sesi AS berlangsung. Ini adalah bentuk lindung nilai (hedging) waktu yang cerdas dalam ekosistem yang tidak pernah tidur.
Perbedaan Mendasar dengan ETF Bitcoin Spot
Penting bagi calon investor untuk memahami perbedaan fundamental antara Nicholas Bitcoin and Treasuries AfterDark ETF dengan ETF Bitcoin spot yang telah disetujui sebelumnya, seperti milik BlackRock (IBIT) atau Fidelity (FBTC). ETF Spot dirancang untuk memberikan eksposur murni 1:1 terhadap harga Bitcoin secara real-time. Jika Anda membeli ETF Spot, penerbit ETF tersebut benar-benar membeli dan menyimpan Bitcoin fisik di kustodian (seperti Coinbase) sebagai jaminan atas saham yang Anda beli.
Sebaliknya, produk AfterDark ini tidak dirancang untuk memegang Bitcoin secara langsung sebagai aset utamanya. Struktur produk ini lebih bersifat sintetis dan taktis. Penggunaan kontrak berjangka dan opsi memberikan fleksibilitas bagi manajer investasi untuk masuk dan keluar pasar dengan cepat tanpa harus memindahkan Bitcoin di blockchain, yang bisa memakan waktu dan biaya transaksi. Namun, struktur ini juga membawa risiko tersendiri, seperti roll costs pada kontrak berjangka atau ketidaksempurnaan pelacakan harga (tracking error) dibandingkan harga spot asli.
Selain itu, profil risiko kedua produk ini sangat berbeda. ETF Spot cocok untuk investor jangka panjang yang ingin "HODL" Bitcoin dalam portofolio pensiun mereka tanpa mempedulikan fluktuasi harian. Sementara itu, ETF AfterDark lebih cocok bagi investor yang memiliki pandangan taktis bahwa pasar AS akan terus memberikan tekanan jual, sementara pasar global akan terus mendorong harga naik. Ini adalah taruhan pada perilaku pasar dan zona waktu, bukan hanya sekadar taruhan pada aset itu sendiri.
Konteks Pasar Saat Ini: BTC di Level US$92.500
Peluncuran wacana ETF ini terjadi di saat yang sangat strategis. Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin sedang diperdagangkan di kisaran level psikologis yang kuat, yaitu US$92.500. Data dari CoinMarketCap menunjukkan kenaikan lebih dari 2 persen dalam 24 jam terakhir, sebuah angka yang cukup solid mengingat volatilitas pasar yang tinggi. Level harga ini mendekati angka keramat US$100.000 yang telah lama dinanti-nantikan oleh para maksimalis Bitcoin.
Pergerakan harga di sekitar US$92.500 ini menunjukkan adanya pertarungan sengit antara bulls (pembeli) dan bears (penjual). Kenaikan 2 persen ini sebagian besar didorong oleh optimisme pasar terhadap adopsi institusional yang semakin meluas, termasuk inovasi produk seperti ETF AfterDark ini. Setiap kali ada produk keuangan baru yang memudahkan akses ke Bitcoin, pasar cenderung merespons positif karena hal itu dianggap sebagai pintu masuk bagi likuiditas baru (fresh capital).
Namun, investor tetap harus waspada. Level US$92.500 juga merupakan area resistensi teknikal di mana banyak pedagang mungkin memutuskan untuk mengambil keuntungan. Jika pola "After Dark" benar-benar valid, kita mungkin akan melihat harga ini bertahan atau naik perlahan selama sesi Asia, namun kembali diuji ketahanannya saat sesi New York dimulai. Kehadiran produk seperti ETF AfterDark bisa saja mengubah dinamika ini di masa depan jika volume yang dikelolanya menjadi cukup besar untuk mempengaruhi pasar.
Tantangan Regulasi dan Masa Depan
Meskipun ide di balik ETF AfterDark sangat inovatif, jalan menuju persetujuan SEC mungkin tidak sepenuhnya mulus. Komisi Sekuritas dan Bursa AS di bawah kepemimpinan saat ini memang telah menunjukkan sikap yang lebih terbuka terhadap aset kripto dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun mereka tetap sangat ketat dalam hal perlindungan investor. Kompleksitas strategi yang melibatkan derivatif dan rotasi aset harian akan menjadi sorotan utama regulator.
SEC akan meneliti apakah manajer investasi mampu melakukan eksekusi strategi ini secara efisien tanpa membebani investor dengan biaya transaksi yang berlebihan. Rotasi aset setiap hari berarti frekuensi perdagangan yang tinggi, yang bisa menggerus keuntungan bersih melalui komisi dan slippage. Selain itu, SEC juga akan memastikan bahwa pengungkapan risiko dalam prospektus dijelaskan dengan sangat transparan, mengingat produk ini bukan ETF "vanilla" biasa.
Jika disetujui, Nicholas Bitcoin and Treasuries AfterDark ETF bisa menjadi pelopor bagi serangkaian produk ETF "berbasis waktu" lainnya. Kita mungkin akan melihat ETF yang menargetkan volatilitas akhir pekan (Weekend Warriors ETF), atau ETF yang khusus berdagang saat rilis data inflasi. Ini membuka pintu bagi era baru manajemen investasi pasif yang lebih cerdas dan berbasis data algoritmik.
Kesimpulan: Inovasi atau Sekadar Gimmick?
Kehadiran proposal ETF AfterDark dari Tidal Trust II adalah bukti nyata bahwa pasar keuangan tradisional sedang beradaptasi dengan realitas baru ekonomi digital. Bitcoin, aset yang tidak pernah tidur, memaksa Wall Street untuk berpikir di luar jam kerja "9 to 5" mereka. Bagi investor, ini adalah kabar baik karena semakin banyak pilihan instrumen yang tersedia untuk menyesuaikan dengan profil risiko dan tesis investasi masing-masing.
Apakah strategi "beli malam, jual siang" ini akan terbukti menguntungkan dalam jangka panjang? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, data historis yang dikutip oleh Eric Balchunas memberikan landasan yang kuat bahwa strategi ini bukan sekadar isapan jempol belaka. Ada inefisiensi pasar yang nyata antara sesi perdagangan Barat dan Timur, dan ETF ini mencoba untuk memonetisasi celah tersebut demi keuntungan pemegang unit penyertaannya.
Bagi Anda yang percaya bahwa masa depan Bitcoin ditentukan oleh adopsi global dan bukan hanya oleh sentimen Wall Street, produk ini mungkin layak untuk dimasukkan ke dalam radar pantauan Anda. Namun, seperti halnya semua investasi di aset kripto, prinsip kehati-hatian dan riset mendalam (DYOR - Do Your Own Research) tetap menjadi kunci utama sebelum memutuskan untuk menaruh modal. Di harga US$92.500 saat ini, pasar sedang berada di persimpangan jalan, dan alat bantu seperti ETF AfterDark mungkin saja menjadi kompas yang dibutuhkan investor untuk menavigasi malam yang gelap menuju fajar keuntungan.

Komentar