Ajang penghargaan bergengsi The Game Awards (TGA) tahun ini kembali memberikan kejutan besar bagi para penggemar industri video game di seluruh dunia. Di tengah sorak sorai penonton dan antisipasi yang tinggi, Capcom akhirnya membuka tirai misteri yang selama ini menyelimuti proyek terbarunya. Rahasia terburuk yang sempat menjadi rumor liar di internet akhirnya terkonfirmasi secara resmi melalui sebuah cuplikan trailer yang memukau.
Leon S. Kennedy, salah satu karakter paling ikonik dalam sejarah video game, dipastikan akan kembali ke franchise survival horror ini. Kehadirannya dikonfirmasi dalam sekuel yang dijadwalkan rilis tahun depan, Resident Evil Requiem. Trailer tersebut tidak hanya memamerkan grafis yang memanjakan mata, tetapi juga memberikan gambaran sekilas tentang narasi gelap dan mencekam yang akan dihadapi para pemain.
Pengumuman ini menjadi momen monumental mengingat Leon terakhir kali menjadi protagonis utama dalam seri mainline baru pada tahun 2012 silam. Kembalinya mantan polisi Raccoon City ini disambut dengan antusiasme luar biasa, menandakan bahwa Capcom siap membawa franchise ini ke arah yang lebih ambisius dengan memadukan nostalgia dan inovasi naratif yang segar.
Kembalinya Sang Legenda di The Game Awards
Dalam presentasi yang dipandu oleh Geoff Keighley, trailer Resident Evil Requiem langsung mencuri perhatian sejak detik pertama diputar. Video tersebut memperlihatkan suasana yang kelam, penuh dengan ketegangan atmosferik yang menjadi ciri khas seri awal Resident Evil. Namun, sorotan utama tentu saja tertuju pada sosok Leon S. Kennedy yang kini tampil jauh lebih dewasa, matang, dan terlihat lebih bijaksana dibandingkan penampilan-penampilan sebelumnya.
Leon, yang kini digambarkan sebagai agen veteran yang telah melalui berbagai neraka biologis, akan bergabung dengan protagonis baru bernama Grace Ashcroft. Dalam trailer tersebut, kita diperlihatkan dinamika awal pertemuan antara Grace dan Victor Gideon, sosok misterius dan aneh yang tampaknya akan menjadi salah satu antagonis atau kunci cerita dalam investigasi kepolisian ini. Ketegangan memuncak ketika Leon muncul bak pahlawan aksi yang pendiam namun mematikan, siap menghadapi ancaman baru yang mengintai dari bayang-bayang.
Adegan-adegan selanjutnya dalam trailer tersebut dipenuhi dengan momen berdarah yang brutal, menegaskan rating dewasa yang akan diusung game ini. Salah satu momen yang paling banyak dibicarakan adalah ketika Leon menghadapi sekelompok musuh yang mirip zombie dengan kemampuan tempur yang mengerikan. Dalam satu sekuens aksi yang intens, Leon terlihat menggunakan gergaji mesin—sebuah senjata yang biasanya digunakan oleh musuh di seri sebelumnya—untuk membelah lawannya menjadi dua, menunjukkan evolusi brutalitas dalam sistem pertarungan Requiem.
Geoff Keighley, selaku pembawa acara TGA, menambahkan detail penting setelah pemutaran trailer. Ia mengonfirmasi bahwa Resident Evil Requiem akan menampilkan Grace dan Leon sebagai dua karakter yang dapat dimainkan (playable characters). Konsep ini mengingatkan penggemar pada pendekatan dual-campaign klasik, namun dengan sentuhan modern yang memadukan elemen horor bertahan hidup murni dari sudut pandang Grace, dan aksi taktikal intens dari sudut pandang Leon.
Plot Cerita dan Hubungan dengan Masa Lalu
Plot Resident Evil Requiem tampaknya dirancang untuk menyentuh hati para penggemar lama sekaligus menarik pemain baru. Kehadiran Leon S. Kennedy bukan sekadar fan service, melainkan memiliki justifikasi naratif yang sangat kuat. Leon akan kembali menginjakkan kaki di tempat di mana mimpi buruknya bermula: Raccoon City. Meskipun kota tersebut telah hancur, reruntuhannya masih menyimpan rahasia kelam yang belum terungkap sepenuhnya.
Karakter baru, Grace Ashcroft, diperkenalkan sebagai analis teknis FBI. Latar belakangnya sangat menarik karena ia sedang menyelidiki serangkaian kematian aneh di Hotel Wrenwood. Penelusuran Grace didorong oleh motivasi pribadi yang mendalam, yaitu mencari kebenaran di balik kematian ibunya, Alyssa. Bagi penggemar setia Resident Evil Outbreak, nama Alyssa kemungkinan besar merujuk pada Alyssa Ashcroft, jurnalis pemberani yang merupakan salah satu penyintas insiden Raccoon City. Koneksi ini menciptakan jembatan naratif yang brilian antara seri spin-off klasik dengan alur utama masa kini.
Investigasi Grace membawanya menjelajahi sisa-sisa reruntuhan Raccoon City, termasuk departemen kepolisian (RPD) tempat Leon pernah bekerja pada hari pertamanya yang naas di tahun 1998. Di sinilah takdir mereka bertemu. Leon, dengan segudang pengalamannya menangani bioterorisme, kemungkinan besar hadir untuk memitigasi penyebaran wabah baru atau mengejar target yang berkaitan dengan sisa-sisa Umbrella Corporation. Pertemuan antara seorang analis FBI yang cerdas dan agen khusus veteran ini menjanjikan dinamika cerita yang kaya akan konflik dan kerja sama.
Selain narasi, setting tempat di reruntuhan Raccoon City memberikan nuansa nostalgia yang mencekam. Capcom tampaknya ingin mengeksplorasi kembali atmosfer klaustrofobia dari game-game awal, namun dengan skala yang lebih luas dan detail visual yang dimungkinkan oleh teknologi konsol generasi terbaru. Pemain akan diajak melihat sisi lain dari kehancuran kota tersebut, bertahun-tahun setelah bom termobarik dijatuhkan.
Dilema Desain: Menyeimbangkan Aksi dan Horor?
Salah satu poin diskusi paling menarik seputar Resident Evil Requiem adalah bagaimana Capcom menyeimbangkan elemen horor dengan karakter sekuat Leon. Mengingat posisinya dalam alur waktu Resident Evil, Leon seharusnya berusia sekitar 40-an akhir selama peristiwa Requiem berlangsung. Ia bukan lagi polisi pemula yang bingung; ia adalah mesin pembunuh terlatih yang telah menghadapi Tyrant, Ganados, dan berbagai monster mengerikan lainnya.
Para kreator game sebelumnya telah secara terbuka membahas tantangan dalam membuat game horor modern yang menampilkan karakter warisan seperti Leon. Dalam wawancara pada bulan Juni lalu, sutradara Requiem, Koshi Nakanishi, memberikan wawasan menarik mengenai proses kreatif di balik keputusan ini. Ia mengakui bahwa menjadikan Leon sebagai pusat dari pengalaman horor murni adalah tugas yang sangat sulit, mengingat status karakternya yang hampir menyerupai pahlawan super.
"Kami selalu berpikir untuk menjadikan Leon sebagai protagonis," ungkap Nakanishi. "Membuat game horor yang berpusat padanya itu sulit. Dia tidak akan kaget hanya karena ember jatuh atau suara angin. Tidak ada yang ingin melihat Leon ketakutan karena hal-hal kecil. Jadi, dia sebenarnya kurang cocok untuk genre horor murni jika kita ingin membangun ketegangan psikologis yang rapuh." Pernyataan ini menjelaskan mengapa Requiem memilih pendekatan dua protagonis.
Dengan menghadirkan Grace Ashcroft, Capcom dapat menyalurkan elemen ketakutan, kerentanan, dan horor psikologis melalui karakter yang kurang berpengalaman dalam pertempuran. Sementara itu, segmen Leon dapat difokuskan pada aksi bertahan hidup, manajemen sumber daya taktis, dan pertempuran intens melawan musuh yang lebih kuat. Ini adalah solusi cerdas untuk memuaskan dua basis penggemar: mereka yang merindukan horor klasik dan mereka yang menyukai aksi sinematik ala Resident Evil 4.
Kapan dan Di Mana Resident Evil Requiem Dirilis?
Pertanyaan terbesar setelah pengumuman trailer tentu saja adalah tanggal rilis dan platform yang didukung. Capcom tidak membiarkan penggemar menunggu lama untuk jawaban ini. Resident Evil Requiem dikonfirmasi akan dirilis secara global pada tanggal 27 Februari 2026. Tanggal ini menempatkan game tersebut sebagai salah satu rilis besar pertama di awal tahun 2026, memberikan waktu bagi pengembang untuk memoles game hingga sempurna.
Yang lebih mengejutkan adalah daftar platform yang dituju. Game ini akan tersedia di PlayStation 5, Xbox Series X, dan Windows PC, yang sudah menjadi standar untuk game AAA saat ini. Namun, pengumuman tersebut juga mencantumkan Nintendo Switch 2 sebagai salah satu platform rilis. Ini adalah salah satu konfirmasi resmi pertama dari pihak ketiga mengenai keberadaan dan dukungan untuk konsol penerus Nintendo Switch, yang selama ini masih menjadi rumor.
Dukungan untuk Nintendo Switch 2 mengindikasikan bahwa konsol baru Nintendo tersebut memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni untuk menjalankan engine RE Engine terbaru dengan fidelitas grafis tinggi. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi para penggemar Nintendo yang ingin menikmati pengalaman Resident Evil tanpa kompromi visual yang berlebihan. Strategi rilis multi-platform ini menunjukkan ambisi Capcom untuk menjangkau audiens seluas mungkin.
Capcom tampaknya sangat percaya diri dengan kualitas Requiem. Dengan jeda waktu rilis yang masih lebih dari satu tahun, mereka memiliki kesempatan untuk membangun hype melalui demo, trailer karakter, dan detail gameplay lebih lanjut. Bagi para penggemar yang kecewa dengan absennya Leon di seri utama belakangan ini, Requiem adalah surat cinta yang telah lama dinantikan.
Kesimpulan: Era Baru Resident Evil
Pengumuman Resident Evil Requiem di The Game Awards bukan sekadar peluncuran trailer biasa; ini adalah pernyataan tegas dari Capcom bahwa mereka mendengar keinginan penggemar. Kembalinya Leon S. Kennedy, dipadukan dengan karakter baru yang misterius dan latar belakang cerita yang kaya akan lore, menjanjikan sebuah sekuel yang emosional dan menegangkan.
Kombinasi antara horor investigatif melalui mata Grace Ashcroft dan aksi taktis veteran melalui Leon S. Kennedy berpotensi menciptakan keseimbangan gameplay yang sempurna. Ditambah dengan kekuatan RE Engine dan dukungan untuk konsol generasi mendatang seperti Switch 2, Resident Evil Requiem siap menjadi standar baru dalam genre survival horror. Februari 2026 mungkin terasa masih lama, namun penantian untuk melihat aksi Leon membelah zombie dengan gergaji mesin pastinya akan sepadan.
Apakah Resident Evil Requiem Akan Mendukung Cross-Platform Play?
Sampai saat ini, Capcom belum memberikan konfirmasi resmi mengenai fitur cross-platform play atau cross-save untuk Resident Evil Requiem.
Meskipun tren game multiplayer modern sangat mendukung fitur ini, seri Resident Evil utamanya adalah pengalaman pemain tunggal (single-player). Jika ada mode multiplayer seperti "Mercenaries" atau mode kooperatif yang belum diumumkan, kemungkinan fitur lintas platform akan dipertimbangkan. Namun, untuk kampanye cerita utama, fokus utamanya adalah optimalisasi performa di masing-masing mesin, terutama mengingat perbedaan arsitektur antara PC, PS5/Xbox, dan Nintendo Switch 2. Penggemar disarankan untuk memantau pengumuman resmi Capcom mendekati tanggal rilis untuk detail teknis lebih lanjut.

Komentar