Pasar mata uang kripto kembali berada di persimpangan jalan yang krusial, menciptakan ketegangan yang nyata di kalangan investor ritel maupun institusional. Saat Bitcoin (BTC) berjuang keras untuk mempertahankan posisinya di sekitar level psikologis $90.000, bayang-bayang ketidakpastian mulai menyelimuti prospek jangka pendek aset digital terbesar ini. Meskipun ada harapan akan kelanjutan tren kenaikan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa momentum bullish mulai memudar, digantikan oleh serangkaian sinyal teknikal yang mengkhawatirkan. Pergerakan harga belakangan ini bukan sekadar fluktuasi biasa, melainkan indikasi awal dari potensi perubahan tren yang signifikan.
Para analis pasar kini mulai menyuarakan kekhawatiran yang serius mengenai struktur pasar Bitcoin saat ini. Beberapa ahli menegaskan bahwa sinyal pasar bearish untuk kripto unggulan ini semakin jelas dan sulit untuk diabaikan begitu saja. Indikator-indikator teknikal utama menunjukkan bahwa penurunan ke level terendah baru mungkin akan segera terjadi jika level dukungan saat ini gagal menahan tekanan jual. Situasi ini menuntut kewaspadaan tinggi dari para trader, mengingat volatilitas yang terjadi minggu ini bisa menjadi pendahuluan bagi koreksi yang lebih dalam.
Sinyal Bearish yang Semakin Jelas dan Pola Bear Flag
Volatilitas pasar kripto minggu ini telah menjadi topik hangat, terutama setelah Bitcoin menghapus sebagian besar keuntungan yang diperolehnya pada hari Kamis lalu. Penurunan sebesar 3,2% dalam perdagangan harian memaksa BTC untuk kembali menguji zona dukungan vital di kisaran $89.500 hingga $90.500. Selama empat minggu terakhir, aset ini terjebak dalam rentang perdagangan yang cukup lebar antara $84.500 hingga $94.500, sebuah kondisi yang sering kali mendahului pergerakan besar. Kegagalan untuk menembus batas atas kisaran ini secara meyakinkan telah memicu kekhawatiran bahwa "bahan bakar" untuk kenaikan harga mungkin sudah habis untuk sementara waktu.
Salah satu fokus utama analisis saat ini adalah munculnya pola teknikal yang dikenal sebagai Bear Flag atau bendera bearish. Pola ini sering dianggap sebagai pola kelanjutan tren turun, di mana harga berkonsolidasi dalam saluran miring ke atas setelah penurunan tajam, hanya untuk kemudian melanjutkan penurunan sebelumnya. Analis terkemuka, Ted Pillows, menyoroti pola yang mengkhawatirkan ini pada grafik Bitcoin. Ia memperingatkan bahwa mata uang kripto tersebut berisiko jatuh ke level terendah baru dalam beberapa bulan jika harganya gagal mempertahankan level support kunci yang saat ini sedang diuji.
Analisis Mendalam Formasi Teknikal Ted Pillows
Menurut analisis yang dipaparkan oleh Ted Pillows, Bitcoin telah membentuk pola bear flag ini selama hampir satu bulan penuh. Durasi pembentukan pola ini membuatnya menjadi sinyal yang "terlalu sulit untuk diabaikan" oleh para pelaku pasar yang berpengalaman. Validitas pola ini semakin diperkuat oleh fakta bahwa harga terus mengalami penolakan (rejection) setiap kali mencoba menyentuh batas atas dari formasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan harga segera dimanfaatkan oleh penjual untuk melepas aset mereka, menciptakan tekanan jual yang konsisten di level yang lebih tinggi.
Pola ini bukanlah kejadian yang berdiri sendiri, melainkan kelanjutan dari tren yang telah berkembang selama dua bulan terakhir. Sejak penurunan pasar yang signifikan pada 10 Oktober lalu, grafik BTC terus menunjukkan pembentukan pola bearish flag yang berulang. Setiap kali pola ini selesai terbentuk, pasar merespons dengan penurunan ke level harga yang lebih rendah. Bagi Ted, formasi terbaru ini adalah konfirmasi bahwa tren makro atau tren secara keseluruhan masih mengarah ke bawah, meskipun ada lonjakan-lonjakan kecil yang bersifat sementara.
Implikasi dari analisis ini sangat jelas bagi para trader jangka pendek maupun menengah. Ted berpendapat bahwa agar skenario bearish ini batal, Bitcoin harus mampu melakukan penutupan harian yang kuat di atas level $96.000. Namun, risiko penurunan jauh lebih besar saat ini. Jika Bitcoin turun dan ditutup di bawah level support $86.000—yang merupakan batas bawah dari formasi bear flag tersebut—hal ini dapat memicu aksi jual massal. Target penurunan dari skenario ini cukup mengerikan, yaitu dapat mendorong Bitcoin kembali ke level terendah bulan April, yang berada di sekitar area $76.000.
Apakah Sejarah Tahun 2022 Akan Terulang Kembali? (?)
Salah satu pertanyaan terbesar yang menghantui benak investor saat ini adalah: apakah kita sedang melihat pengulangan dari siklus pasar bearish tahun 2021-2022? Pertanyaan ini muncul bukan tanpa alasan. Banyak pengamat pasar mencatat adanya kemiripan fraktal atau pola pergerakan harga antara siklus saat ini dengan siklus sebelumnya yang berakhir dengan koreksi dalam. Ketakutan akan "Deja Vu" pasar bearish membuat sentimen pasar menjadi sangat rapuh, di mana berita negatif sekecil apa pun dapat memicu reaksi berlebihan.
Secara historis, Bitcoin sering menunjukkan perilaku yang berulang sebelum terjadi koreksi besar. Grafik jangka panjang menunjukkan bahwa setelah kehilangan dukungan dari indikator Exponential Moving Average (EMA) 50 Minggu, Bitcoin cenderung memasuki fase konsolidasi dalam bentuk pola bear flag sebelum akhirnya menyerah pada tekanan jual. Hal ini persis seperti yang terjadi sebelum penurunan tajam ke level terendah tahun 2022. Saat ini, BTC kembali menunjukkan performa serupa setelah menembus ke bawah EMA 50 Minggu dan mengalami kesulitan untuk memulihkan posisinya di atas indikator tren jangka panjang tersebut.
Jika sejarah benar-benar berulang, skenario yang mungkin terjadi adalah sebuah "bull trap" atau jebakan banteng. Analis memperkirakan bahwa pasar mungkin akan memberikan ilusi pemulihan dengan kenaikan harga sementara hingga mendekati $100.000. Namun, kenaikan ini diprediksi hanya bersifat sementara sebelum terjadi penurunan drastis di bawah $70.000. Pola psikologis ini sering terjadi untuk "menjebak" pembeli ritel di harga puncak sebelum institusi besar melakukan distribusi atau penjualan aset mereka secara masif.
Pandangan Robert Mercer: Siklus Empat Tahun dan Pola Head and Shoulders
Menambah bobot pada pandangan bearish ini, analis Robert Mercer menyampaikan perspektif yang selaras melalui serangkaian unggahan di platform X. Mercer menekankan bahwa meskipun telah terjadi peningkatan signifikan dalam adopsi institusional—seperti peluncuran ETF Bitcoin Spot dan keterlibatan perusahaan besar—siklus empat tahunan Bitcoin yang klasik tampaknya tidak berubah. Mekanisme pasar yang mengatur boom and bust (ledakan dan kehancuran) masih bekerja dengan cara yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Robert Mercer menyoroti bahwa Bitcoin saat ini sedang menembus level support penting satu per satu, sebuah karakteristik utama dari pasar yang memasuki fase bearish. Ia membandingkan situasi saat ini dengan akhir tahun 2021, di mana optimisme pasar tetap tinggi meskipun struktur harga mulai runtuh. Saat ini, BTC terlihat membentuk saluran naik dengan potensi puncak di dekat $100.000 – $104.000. Mercer mengidentifikasi struktur ini sebagai "bahu kanan" (right shoulder) dari pola Head and Shoulders yang sangat besar dan jelas. Pola Head and Shoulders adalah salah satu pola pembalikan arah yang paling andal dalam analisis teknikal, menandakan akhir dari tren naik.
Selain pola grafik, Mercer juga menggunakan indikator Moving Average (MA) untuk memperkuat tesisnya. Ia menegaskan bahwa Bitcoin menunjukkan gambaran yang suram dari perspektif MA50 pada kerangka waktu mingguan (1W). Fakta bahwa BTC telah diperdagangkan di bawah indikator ini selama beberapa minggu terakhir adalah sinyal peringatan dini. Ini adalah pertama kalinya dalam siklus bullish saat ini di mana harga bertahan di bawah rata-rata pergerakan 50 minggu untuk waktu yang lama, menandakan hilangnya momentum jangka panjang.
Meskipun pandangannya cenderung negatif untuk jangka menengah, Mercer memberikan sedikit harapan untuk jangka pendek. Ia menyimpulkan bahwa "tidak mungkin terjadi penurunan tajam tanpa pengujian ulang" ke level resistensi di atas. Oleh karena itu, ia memperkirakan skenario di mana harga akan naik terlebih dahulu ke kisaran $98.000 hingga $102.000. Kenaikan ini akan berfungsi sebagai pengujian terakhir sebelum pasar mengalami penurunan tajam menuju level support makro di $55.000 hingga $60.000.
Kesimpulan dan Prospek Pasar
Sebagai rangkuman, pasar Bitcoin saat ini berada dalam kondisi yang sangat genting. Kombinasi dari pola bear flag yang teridentifikasi oleh Ted Pillows dan struktur Head and Shoulders yang diamati oleh Robert Mercer memberikan sinyal peringatan yang kuat bagi para investor. Meskipun ada faktor fundamental positif seperti ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dan perkembangan regulasi di AS, kegagalan Bitcoin untuk mempertahankan momentum di atas $94.000 menunjukkan adanya kelemahan struktural yang mendasar.
Saat tulisan ini dibuat, BTC diperdagangkan pada harga $89.990, mengalami penurunan 2,75% dalam jangka waktu harian. Angka ini mungkin terlihat stabil bagi sebagian orang, namun bagi analis teknikal, posisi ini berada tepat di bibir jurang. Level kunci yang harus diperhatikan dalam beberapa hari ke depan adalah $86.000 di sisi bawah dan $96.000 di sisi atas. Penembusan salah satu level ini akan menentukan arah tren Bitcoin untuk beberapa bulan ke depan.
Investor disarankan untuk tetap waspada dan tidak terjebak dalam euforia sesaat atau kepanikan yang tidak berdasar. Manajemen risiko menjadi kunci utama dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu seperti ini. Apakah Bitcoin akan jatuh ke level terendah April di $76.000 atau bahkan lebih rendah ke $55.000? Waktu dan reaksi pasar terhadap level support kunci akan segera memberikan jawabannya.



Komentar